KRISTEN MUNAFIK!
KRISTEN MUNAFIK!
Kasim adalah seorang peternak ayam. Andreas adalah temannya bermain tennis. Sudah berulang kali Andreas berusaha mengajak Kasim kegerejanya. Tetapi Kasim selalu menolak dengan alasan bahwa di gereja penuh dengan orang-orang munafik. Andreas mencoba menjelaskan bahwa tidak semua orang Kristen itu munafik.
“Terus terang ya, saya muak dengan orang Kristen yang sok suci. Rajin ke gereja, tetapi pada munafik semuanya. Lihat saja si A yang tukang gossip, si B yang bermuka dua, si C yang suka bohong, ditambah si D yang berpura-pura, si E suka menipu, dan masih banyak lagi. Semua sama saja. Hanya belum ketahuan saja”, kata Kasim dengan ketus dan ketawa sinis.
Suatu hari, Andreas mengunjungi peternakan Kasim untuk membeli beberapa ekor ayam. Setelah melihat-lihat ayam yang ada, Andreas memilih seekor ayam yang berkaki satu, seekor yang buta, dua ekor yang sangat kurus, dan dua ekor lagi yang sakit.
“Lho temanku, mengapa engkau memilih ayam yang tidak bagus semua?. Pilihlah yang
baik, gemuk dan sehat. Masih banyak yang lainkan ?”, kata Kasim mencegah tindakan Andreas yang dianggapnya agak aneh.
baik, gemuk dan sehat. Masih banyak yang lain
“Oh, tidak apa-apa, saya memang mau yang ini saja”, jawab Andreas sambil tersenyum.
Setelah membayar harganya, Andreas berkata dengan tenang: “Nah, sekarang saya akan bercerita kepada siapa saja bahwa ayam-ayam yang kau ternak adalah ayam yang sakit,
jelek, kurus, dan buta. Pastilah mereka akan memboikot membeli darimu.”
jelek, kurus, dan buta. Pastilah mereka akan memboikot membeli darimu.”
“Hei, itu sama sekali tidak benar dan tidak adil”, protes Kasim agak sewot. “Saya
masih memiliki banyak ayam yang sehat, gemuk dan bagus. Hanya beberapa ekor saja yang sakit, kurus, buta atau cacat”, bela Kasim lebih bersemangat.
masih memiliki banyak ayam yang sehat, gemuk dan bagus. Hanya beberapa ekor saja yang sakit, kurus, buta atau cacat”, bela Kasim lebih bersemangat.
”Sahabatku, saya hanya memberikan contoh bagaimana sikapmu selama ini”, sahut Andreas tenang dan tersenyum ramah. “Engkau selalu menolak ke gereja, dan ‘sewot’
setiap kali diajak mengenal Kristus. Hanya karena beberapa orang munafik yang
kamu kenal, telah membuatmu menganggap semua orang Kristen sama saja. Semuanya
munafik. Itu sebenarnya tidak benar dan tidak adil, bukan?” lanjut Andreas
masih dengan suara rendah dan tersenyum.
setiap kali diajak mengenal Kristus. Hanya karena beberapa orang munafik yang
kamu kenal, telah membuatmu menganggap semua orang Kristen sama saja. Semuanya
munafik. Itu sebenarnya tidak benar dan tidak adil, bukan?” lanjut Andreas
masih dengan suara rendah dan tersenyum.
Sambil mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti, Kasim berkata: “Maafkan saya kawan, kini saya tahu bahwa reaksi saya tidak benar dan tidak adil. Setidaknya,
engkau adalah salah satu contoh orang Kristen yang baik, yakan ?”, keduanya tertawa terbahak-bahak.
engkau adalah salah satu contoh orang Kristen yang baik, ya
Sesungguhnya, tidak ada gereja dan tidak ada orang Kristen yang sempurna di dunia ini. Untuk itulah Yesus Kristus rela datang ke dunia ini, agar semua orang yang percaya kepadaNya bisa diampuni dan diubah menjadi ‘ciptaan yang baru’. Alkitab berkata,“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” (II Korintus 5:17).
Perlu diakui bahwa ada sebagian orang Kristen yang berubahnya sangat perlahan, bahkan
ada yang stagnan. Ditambah dengan hadirnya orang yang belum sungguh-sungguh
percaya dan bertobat. Hidup mereka masih duniawi dan serigkali lebih buruk dari
orang yang non-Kristen, namun mereka ini rajin ke gereja. Nah, tidak heran ke munafikan dalam gereja tidak mungkin dihapuskan sebelum datangnya penyempurnaan oleh Yesus Kristus pada hari kiamat nanti. Namun, perlu dicatat bahwa fakta kemunafikan dari sebagian orang ini tidak seharusnya membuat kita merasa ‘alergi’, takut, sungkan, mengejek, atau bahkan menolak Kekristenan atau menolak Kristus sama sekali, bukan? Karena Kristus sesungguhnya tidak munafik, ajaran Kristus tidak munafik. Sebab itu memusuhi Kristus dan ajaranNya jelas merupakan reaksi yang tidak tepat. Alias salah alamat!
Perlu diakui bahwa ada sebagian orang Kristen yang berubahnya sangat perlahan, bahkan
ada yang stagnan. Ditambah dengan hadirnya orang yang belum sungguh-sungguh
percaya dan bertobat. Hidup mereka masih duniawi dan serigkali lebih buruk dari
orang yang non-Kristen, namun mereka ini rajin ke gereja. Nah, tidak heran ke munafikan dalam gereja tidak mungkin dihapuskan sebelum datangnya penyempurnaan oleh Yesus Kristus pada hari kiamat nanti. Namun, perlu dicatat bahwa fakta kemunafikan dari sebagian orang ini tidak seharusnya membuat kita merasa ‘alergi’, takut, sungkan, mengejek, atau bahkan menolak Kekristenan atau menolak Kristus sama sekali, bukan? Karena Kristus sesungguhnya tidak munafik, ajaran Kristus tidak munafik. Sebab itu memusuhi Kristus dan ajaranNya jelas merupakan reaksi yang tidak tepat. Alias salah alamat!
Bagi Anda yang masih belum menemukan keselamatan yang pasti, Yesus Kristus berkata: “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.” (Lukas 5:32).
Dengarkanlah panggilanNya dan berimanlah kepadaNya! Janganlah biarkan kemuna-
fikan sebagian orang menghalangi Anda menerima Anugrah Keselamatan dari Yesus Kristus yang setia menunggumu. Bagi Anda yang sudah mengaku percaya kepada Yesus Kristus, taatilah Firman Tuhan yang Anda dengar, dan berubahlah sesuai dengan karya Roh Kudus yang bekerja dalam hati nuranimu! Ingatlah, pengurangan orang munafik seharusnya dimulai dari diri kita sendiri.
Ketika kita menyerahkan segenap hidup kita dikontrol dan diubah oleh Roh Kudus, maka secara progresif kita telah masuk dalam proses ‘pengudusan’ (‘sanctification’) menuju kepada ‘pemuliaan’ (‘glorification’) yang sempurna, yang akan tergenapi pada saat Tuhan Yesus Kristus datang kembali ke dunia ini pada hari kiamat nanti.
Ketika kita menyerahkan segenap hidup kita dikontrol dan diubah oleh Roh Kudus, maka secara progresif kita telah masuk dalam proses ‘pengudusan’ (‘sanctification’) menuju kepada ‘pemuliaan’ (‘glorification’) yang sempurna, yang akan tergenapi pada saat Tuhan Yesus Kristus datang kembali ke dunia ini pada hari kiamat nanti.
Salam
Sejahtera,
Sejahtera,
Eddy Fances
April 2010
Komentar
Posting Komentar